Sabtu, 03 Maret 2012

Lintang dan Joseph

Diposting oleh Unknown di 10.43
Pagi itu Lintang duduk bersandar di kursi panjang balkon atas depan apartemen kontrakanya. Dengan memakai daster merah dia mulai membuka buku yang dibawanya dari kamar. Dia teringat tentang janjinya kepada Joseph semenjak ia pergi meninggalkanya, sepeninggalan kepergiannya Lintang hanya menyibukkan diri untuk menyelesaikan kuliahnya dan sesegera mungkin kembali ke kota asalnya. Semarang, kota kelahiranya. kota yang telah membawanya ketitik dimana ia sekarang berada, kota yang selalu penuh dengan adat dan seni yang ia junjung tinggi sebagai warga negara Indonesia di negeri asing yang tak perah ia kenal sejarahnya.

Rencannya minngu ini ia akan pulang ke Indonesia dan akan kembali sebulan yang akan datang. Sedikit urusan yang diselesaikannya disini, membuatnya ingin sesegera mungkin menghirup udara asri negeri tercinta. Lintang berdiri dan berjalan mendekati dapur apartemennya yang ia tata dengan kitchen set yang disertai pentry. Perpaduan warna putih dan krem membuatnya terlihat cantik, di raknya berjajar mug-mug cantik yang didapatkanya dari kunjungan-kunjungannya ke beberapa negara di eropa dan sedikit dari teman-temannya sebagai oleh-oleh dari negara asalnya.

Lintang mengambil kopi dari toples di rak tengah kemudian menambahkan gula dan sedikit susu bubuk yang dibelinya tadi malam sebelum ia pulang ke apartemennya. sambil mengaduk-aduk kopi yang dibuatnya, terlintas sosok Joseph yang acuh namun begitu hangat. Lintang teringat ketika pertama bertemu dengan Joseph, pertemuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumya. Bertemu dengan sosok pria yang begitu dirindukanya sekarang. Lintang mulai sedikit demi sedikit meminum kopi panas yang dibuatnya. dia berjalan menuju meja kerjanya, dibukanya leptop usang yang telah menemaninya bekerja dengan tugas-tugas sejak dari ia kuliah di Semarang. Gambar background leptopnya masih sama seperti satu setengah tahun yang lalu ketika ia pergi meninggalkan kota asalnya,Semarang. Disana berdiri dua orang paruh baya dengan memakai batik yang sama, dan dua orang lagi berdiri disampingnya. Dan kemudian satu orang memakai toga dan tersenyum lebar berdiri di tengah antara keempat orang itu. Lintang terdiam dan mengigit bibirnya untuk menahan tangis, dia sangat merindukan sosok itu. Ayah yang selalu mendukungnya kemanapun ia melangkah, Ibu yang selalu mendoakannya dan kedua adiknya yang selalu membuatnya tertawa. Lintang sangat merindukan keluarganya itu. Satu setengah tahun adalah waktu yang cukup lama untuk tidak bertemu keluarganya sementara teman atau sahabatnya Joseph tempatnya untuk memecahkan segala masalahnya pergi ke negeri asing lainnya. Lintang kembali mengklik google chrome dan membuka emailnya, berharap ada email dari keluarga ataupun dari Joseph.  

2 Email Masuk

From : Heru

Assalamualaikum, Nduk.. maaf bapak baru balas email kamu. Dari kemarin bapak sibuk ngurusi adikmu yang mau kuliah di Jogja. Nduk, alhamdulilah Adikmu Narwa diterima di Arsitektur UGM. Nduk, kamu minggu ini jadi pulang ke Indonesia? Mbakmu, Mbak Nurul mau nikah minggu ini. Kamu berharap kamu bisa datang nduk. Bapak Ibu dan adik-adikmu disini selalu berdoa untuk kebahagianmu. wassalamualaikum.

From : Joseph
I'll go home.. wait for me..

Lintang terdiam melihat dua email dari orang-orang yang dirindukannya. Sesekali ia tersenyum meliahat kata-kata Joseph.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kopi Gudeg Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting