Saatnya berdoa kepada Tuhan..
Saatnya membuka lembaran demi lembaran..
Tuhan tau yang terbaik setelah kita berusaha dengan keras demi seseorang yang telah menunggu sebuah kabar baik di rumah.
Kalaupun aku sampai tak mampu membuat kedua orang itu tersenyum bahagia karena kegagalanku, aku akan tetap berusaha kembali agar mereka berdua tersenyum kepadaku.
Seandainya aku membawa kabar baik dan membuat mereka tersenyum..
Subhanallah, Alhamdulilah.. Wasyukurilah.. Aku sungguh bersyukur atas anugerah yang Engkau berikan Tuhanku..
Semoga.. I can do it !
:)
Senin, 23 Juli 2012
Kamis, 21 Juni 2012
Senja, Jingga dan Hujan
Aku suka senja..
Aku suka jingga..
Aku suka senja yang jingga
Dan duduk berdua bersamamu...
Aku suka hujan..
Yang selalu mengingatkan, cerita tentangmu..
Tentang kita..
Aku suka..
Ketika malaikat menuntunku untuk kembali bersamamu..
Mereka selalu berbisik untukmu..
Tentang kegundahan senja tanpaku..
Tentang sendu di kala jingga mengisi langit sore itu..
Tentang tangis hujan saat turun membasahi genting rumahku..
Senja, Jingga, Hujan...
Sayang..
Bisikku..
Aku suka jingga..
Aku suka senja yang jingga
Dan duduk berdua bersamamu...
Aku suka hujan..
Yang selalu mengingatkan, cerita tentangmu..
Tentang kita..
Aku suka..
Ketika malaikat menuntunku untuk kembali bersamamu..
Mereka selalu berbisik untukmu..
Tentang kegundahan senja tanpaku..
Tentang sendu di kala jingga mengisi langit sore itu..
Tentang tangis hujan saat turun membasahi genting rumahku..
Senja, Jingga, Hujan...
Sayang..
Bisikku..
Categories
Puisi
Minggu, 10 Juni 2012
JIKA KAU MELUPAKANKU Oleh Pablo Neruda
JIKA KAU MELUPAKANKU
Oleh Pablo Neruda
aku ingin kau tahu
satu hal
kau tahu,
jika aku melihat
bulan purnama, reranting merah
di cerah musim semi dari jendelaku,
jika aku menyentuh
dekat perapian
abu-abu tak terasa itu
atau kerutan kasar kayu,
semua membawaku kembali padamu,
sepertinya semua yang ada,
aroma, cahaya, logam,
menjadi perahu kecil
yang berlayar
menuju pulau tempatmu menantikanku
jadi, sekarang
jika sedikit demi sedikit kau tak mencintaiku
aku mesti sedikit demi sedikit tak mencintaimu
jika tiba-tiba
kau melupakanku
tak perlu mencariku
karena aku sudah pasti melupakanmu
jika kau pikir
hidupku hanyalah angin
yang berhembus panjang
dan gila-gilaan
lalu kau memutuskan
meninggalkanku di pesisir itu
di mana hatiku telah tertambat,
ingatlah
di hari itu,
tepat di saat itu,
aku pasti mengangkat tanganku,
tambatan akan kulepaskan,
kan kulanjutkan pencarian
tapi
jika setiap hari,
setiap saat,
kau yakin aku ditakdirkan bersamamu
mengarungi kemesraan yang tak tergantikan
jika setiap hari sekuntum bunga
membelai bibirmu mencari aku,
o cintaku, o takdirku
di aku segala api berkobaran lagi
di aku tak ada yang hilang atau terlupakan
cintaku ditaklukan cintamu, kekasih
sepanjang napas cinta selalu di pelukanmu,
tanpa meninggalkan pelukanku.
*) puisi asli berjudul Si Tu Me Olvidas karya Pablo Neruda, ditejermahkan bebas olehJMW.
Oleh Pablo Neruda
aku ingin kau tahu
satu hal
kau tahu,
jika aku melihat
bulan purnama, reranting merah
di cerah musim semi dari jendelaku,
jika aku menyentuh
dekat perapian
abu-abu tak terasa itu
atau kerutan kasar kayu,
semua membawaku kembali padamu,
sepertinya semua yang ada,
aroma, cahaya, logam,
menjadi perahu kecil
yang berlayar
menuju pulau tempatmu menantikanku
jadi, sekarang
jika sedikit demi sedikit kau tak mencintaiku
aku mesti sedikit demi sedikit tak mencintaimu
jika tiba-tiba
kau melupakanku
tak perlu mencariku
karena aku sudah pasti melupakanmu
jika kau pikir
hidupku hanyalah angin
yang berhembus panjang
dan gila-gilaan
lalu kau memutuskan
meninggalkanku di pesisir itu
di mana hatiku telah tertambat,
ingatlah
di hari itu,
tepat di saat itu,
aku pasti mengangkat tanganku,
tambatan akan kulepaskan,
kan kulanjutkan pencarian
tapi
jika setiap hari,
setiap saat,
kau yakin aku ditakdirkan bersamamu
mengarungi kemesraan yang tak tergantikan
jika setiap hari sekuntum bunga
membelai bibirmu mencari aku,
o cintaku, o takdirku
di aku segala api berkobaran lagi
di aku tak ada yang hilang atau terlupakan
cintaku ditaklukan cintamu, kekasih
sepanjang napas cinta selalu di pelukanmu,
tanpa meninggalkan pelukanku.
*) puisi asli berjudul Si Tu Me Olvidas karya Pablo Neruda, ditejermahkan bebas oleh
Categories
Puisi
Kamis, 07 Juni 2012
Badai Pasti Berlalu
awan hitam di hati yang sedang gelisah
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
ku tenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
gelisah ku menanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang datangmu matahari
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
Categories
musik
Rabu, 06 Juni 2012
Lebih Penting yang Sesuai
Saya sedang membaca naskah monolog yang berjudul rumah dan tetsan. Saya jatuh hati dengan kata-kata dalam naskahnya.
Jadi mana yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Tinggi tak menjamin seseorang sukses dengan kebahagiaan. Justru yang cukup adalah kebahagian itu tersendiri, dengan kemapuan kita sendiri.
"Segala yang tinggi dengan resiko dipandang, tak lama akan tumbang. Bahwa bukan hanya yang tinggi yang digapai. Tetapi lebih penting apa dan tinggi mana yang sesuai."
Jadi mana yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Tinggi tak menjamin seseorang sukses dengan kebahagiaan. Justru yang cukup adalah kebahagian itu tersendiri, dengan kemapuan kita sendiri.
Categories
Tentang Aku
Senin, 28 Mei 2012
Sheila On 7 - Mudah Saja
Tuhan aku berjalan
Menyusuri malam
Setelah patah hatiku...
Aku berdoa
Semoga saja
Ini terbaik untuknya..
Dia bilang..
Kau harus bisa seperti aku..
Yang sudah biarlah sudah..
Mudah saja bagimu..
Mudah saja untukmu..
Andai saja
Cintamu seperti cintaku..
Selang waktu berjalan
Kau kembali datang
Tanyakan keadaanku
Kubilang
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku smakin terluka
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja
Lukamu seperti lukaku...
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja
Cintamu seperti cintaku
#nangis bombay
Categories
musik
Christina Perri - A thousand Years
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away
Somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hours has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more..
One step closer
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more..
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away
Somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hours has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more..
One step closer
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thausand years
I love you for thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more..
Categories
musik
Jumat, 25 Mei 2012
The Secret Of My Heart
Seorang
cewek berusia sekitar 18 tahun itu sedang berdiri mematung di depan stasiun.
Entah apa yang sedang dipikirkannya, raut wajahnya terlihat sedikit cemas.
Terlihat dari kejauhan seorang pria memakai jaket dan topi hitam mendekati cewek
itu. Cewek itu bernama Kartika seorang cewek lugu dari desa, yang ingin
menuntut ilmu di kota kembang, kota yang tak pernah absen dari dunia pendidikan
dan tak pernah absen dari kerasnya kehidupan.
“Lama
banget kamu, Yos...” kata Kartika manyun. Yosi nama pria berjaket dan bertopi
hitam itu.
“Maaf
hari ini aku ada kelas di kampus.” Jawabnya sambil membawakan sebuah koper
besar milik Kartika, sementara Kartika membawa sebuah tas ransel yang penuh
sesak barang-barangnya. Mereka menaiki sebuah sepeda motor yang mengantarkan
mereka ke rumah kos cewek di dekat kampus. Dua orang teman Kartika menunggunya
di depan rumah kos. Tiara dan Andin nama cewek itu.
“Sampai
juga... Tik.” Sambut Andin. Sementara Tiara menunjukkan kamar Andin yang berada
di samping kamar mandi. Yosi duduk di sofa ruang tamu yang empuk. cowok itu
terlihat kecapekan setelah mengangkat koper yang entah beratnya hingga berapa
ton sampai dia ingin pingsan dibuatnya. Andin menyiapkan air minum dan
memberikannya kepada Yosi yang sedang duduk di ruang tamu.
“Cinta
mati lo...sampai segitunya.” Sindir Andin. Wajah Yosi merah padam mendengar
sindiran Andin. Kartika dan Tiara berjalan mendekati ruang tamu. Dan duduk di
samping Andin dan Yosi.
“Makasih
ya, Yos...” kata Kartika.
“Iya,
sama-sama.” Wajah Yosi masih merah padam. Dia berdiri dan pamit untuk pulang.
Sementara Andin ketawa cekikikan melihat reaksi Yosi yang langsung melarikan
diri tanpa penjelasan.
“Kenapa
Din?dari tadi ketawa cekikikan. Ayan lo kumat?” sindir Tiara.
“Enak
aja lo.” Seru Andin.
“Udah...udah...sekarang
kalian bantuin aku beresin barang-barang.” Kartika menarik tangan mereka
berdua. Tiara dan Andin tidak bisa melarikan diri karena tangan mungil mereka
sudah berada di gengaman Kartika. Tiara dan Andin hanya bisa menanggis dalam hati.
***
“Halo Bro...napa wajah lo jadi suntuk gini?” tanya
Rendy temen seperjuangan Yosi.
“Nggak pa-pa, Ren...” jawab Yosi lemas.
“Cerita donk Bro...”
“Gue lagi binggung Ren...” Yosi terdiam sejenak
dan kembali melanjutkan perkataannya. “ Gue suka sama Kartika. Dari sejak
pertama ketemu saat masa SMA. Tapi, gue tau kalau dia juga suka sama temen gue.
Gue takut kejadian itu terulang lagi, Ren.”
“Well, temen lo nggak tau kan kalau lo suka sama
cewek lo itu?”
“Ya nggak lah...”
“Ya sudah Bro...tembak aja langsung.”
“Semuanya kan butuh proses. Ayam bertelur aja ada
prosesnya.” Yosi tertawa mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri.
***
“Tik,
gue ada di depan kampus lo. Lo ada di mana?” tanya Yosi via telepon.
“Gue
ada di cafe depan kampus. Lo kesini aja, ada surprisse buat lo.” Yosi berjalan
menuju cafe depan. Dia melihat seorang laki-laki berkemeja putih sedang duduk
membelakangi Kartika. Laki-laki itu serasa tak asing bagi Yosi. Kartika
melambaikan tangannya kepada Yosi yang sedari tadi berdiri mematung di depan
pintu masuk cafe.
“Kau
lama sekali, Yos...” kata Kartika. “Well, lo tau siapa dia?” tambahnya. Yosi
mulai melirik seorang laki-laki yang berada di sampingnya. Laki-laki yang
membuat dirinya panas dalam karena terbakar api cemburu.
“Satya...”
Yosi terkejut.
“Hemm,
lama tak jumpa Yos...” Satya langsung memeluk Yosi.
“Aku
kira kau jadi ambil beasiswa luar negerimu itu. tapi, teryata kau malah ada di
sini.” Yosi tertawa bahagia, walau di hati rapuh karena mungkin kesempatan
untuk mendekati Kartika tidak ada lagi untuknya.
***
“Aku
seneng banget,Yos....”
“Seneng
kenapa?ketemu cinta lama lo?” tanya Yosi sewot.
“Nggak
cinta lama...tapi, temen lama.”
“Udah
sampe rumah, Tik...gue pulang duluan.” Yosi meninggalkan Kartika sendiri.
Berjalan menelusuri trotoar kota Bandung. Yosi berhenti di depan sebuah tempat
karaoke keluarga. Bernyanyi sepuasnya di sana. Melepas penat yang ada
dihatinya.
***
“Lo
Kartika bukan?” Tanya Rendy.
“Iya,
Lo siapa ya?”
“Balik
nanya, Yosi lo kemanain?”
“Emang
Yosi kemana?aku nggak tau.” Kartika merasa sangat cemas. Dia duduk di kursi
taman dan mencoba menceritakan kejadian kemarin yang dialaminya. Dan Yosi juga
mulai menceritakan perasaan Yosi kepada Kartika. Dari sejak Yosi melihat
kartika saat MOS hingga sekarang.
“Benarkah
itu?” tanya Kartika. Dia merasa sangat bersalah dengan Yosi. Kartika
meninggalkan Rendy dan mulai berlari mencari Yosi. Terlihat Yosi sedang duduk
sendirian di depan tempat karoke keluarga yang biasa di datangi oleh mereka
berdua.
“Kenapa
lo nggak bilang sama gue Yos?” tanya Kartika memulai pembicaraan.
“Lo
kenapa Tik, bilang apaan?”
“Kenapa
lo nggak bilang sama gue. Soal perasaan lo ke gue, Yos...”
“Gue
nggak bisa ngeliat temen gue sakit.” Jawab Yosi pasrah.
“Tapi,
gue mau lo jujur sama gue. Karena gue suka sama cowok yang jujur.”
“Gue
suka sama lo. Dari sejak pertama kali gue ketemu lo, sampe sekarang...gue masih
suka sama lo.” Kata Yosi dan Kartika jatuh ke pelukan Yosi sambil berbisik “Gue
sayang sama lo...”
***
“Wah...ada
yang baru jadian nih kayanya?” sindir Tiara.
“Udah
diem...” Kata Kartika.
“Malah
tambah mesra...” Andin sekarang yang mengambil alih sindir menyindir itu.
mereka berdua hanya tertawa medengar celotehan Andin dan Tiara yang dari tadi
tidak bisa berhenti, walaupun lampu merah sudah menyala sedari tadi.
***
Kartika
duduk sendiri di kursi taman dekat kampus. Sejurus kemudian suara langkah kaki
mulai mendekatinya. Semakin lama langkah kaki itu semakin mendekat. Kartika membalikan badanya.
“Yah...uda
ketahuan...” kata Satya lemah.
“Ulangi
kak...hehe...” canda Kartika. “sendirian kakak disini?mau cari siapa?”
tanyanya.
“Mau
cari kamu...aku punya tiket nonton untuk dua orang, nggak ada teman...ya uda
kakak ajak adek kakak aja...”
“Boleh...sekarang?”
“Iya...”
Kartika
tak mengerti mengenai perasaan yang sedang dia alami. Tiba-tiba datang lagi,
perasaan yang lama telah hilang. Rasa was-was pun muncul dalam hati Kartika,
berharap Yosi tak melihatnya sekarang. Handphonenya berbunyi, Yosi
memanggil....
“Halo...”kata
Kartika lirih.
“Kamu
lagi dimana beibh...”
“Lagi
ngerjain tugas sama temen-temen beibh...”
“Oh...ya
uda...”
“Iyah, beibh...aku ngerjain tugas dulu yah...” Kartika
mematikan handphonenya dan pergi mendekati Satya yang sejak tadi menungguianya.
Nonton film yang tadinya membuatnya gila
sekarang berubah menjadi hal yang
menyenangakan dalam hidupnya.
“Selesai juga...”
lega Kartika.
“Belum selesai...kamu nggak laper?” tanya Satya.
Tiba-tiba perut Kartika berbunyi. Kartika hanya tersenyum malu, wajahnya
memerah.
“Tuh kan...ayo
makan dulu...” Satya menarik tangan mungil Kartika dan mengajaknya makan
di tempat biasa ia makan dengan Yosi.
“Disini spaghetinya enak loh Tik, ini di coba...” sesuap
spagheti mulai masuk ke mulutnya. Dari belakang seseorang sudah berdiri
mematung sambil mengepal tangan menahan amarahnya.
“Hay Bro...” sapa Satya.
Kartika mulai berbalik ke belakang. Di dapatinya Yosi yang sedang
berdiri di belakangnya.
“Oh...buat tugas ya sama Satya...sekarang kamu pilih
satya atau aku...” tegasnya.
“Ada masalah apa ini Bro?” tanya Satya.
“Nggak papa kok, kamu tanya Tika aja...permisi...” Yosi
meninggalkan Kartika dan Satya. Satya
mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Dengan berat hati Satya
berkata “ Kejarlah cintamu Tik, kesempatan Cuma sekali nggak akan datang dua
kali.” Kartika terdiam sejenak dan tersenyum kepada Satya. Dia berlari mengejar
Yosi di tempat parkir sepeda motor.
“
Yosi....” teriak Kartika. Dengan nekatnya Kartika menaikki sepeda motor Yosi.
“Tika...kalau
kamu jatuh gimana.” Getak Yosi cemas.
“Biarin...kalau
itu bikin kamu mau maafin aku.” Goda Katika.
“Kenapa
nggak sama Satya?” tanya Yosi.
“Tika
maunya sama Yosi...bukan sama kak Satya...”
Wajah
Yosi memerah dan tersenyum sumringah.
Mereka berdua tersenyum-senyum sambil mengelilingi kota Bandung yang indah.
Dear Diary
Ketika seseorang datang dengan membawa kenyamanan
dan kita tak bisa untuk melepaskanya itu cinta...
Dan ketika seseorang merelakan kita demi kebahagian kita itu cinta...
Namun...
Ketika sebuah senyum itu hilang dan di gantikan
dengan tawa bahagia itu adalah persahabatan...
Trimakasih Yosi, Kak Satya...kalian adalah cinta
dan sahabat sejati buat Kartika...
Categories
Cerpen
I'm In Love
”Rere…gue masuk di SMA NUSANTARA!”teriak seorang dari balik
pintu.”Ha…..masuk!gue nggak ngimpi kan …?”tanyaku
belaga bloon ”Ya nggak lah…cita-cita gue tercapai juga, sekolah sama Reno lagi…”Lulu memeluk ku sangat kuat,”Udah dech Lu, tapi
demi Reno ko lo
bisa masuk sekolah Bonafit se-pulau Jawa ya…?”pikir ku lagi ”Demi Reno gue lakuin apa aja
deh…”kilah Lulu tak mau kalah.
Oh ya belum kenalan toh…namaku Freda Putri, biasa dipanggil sama
temen-temen Rere, umurku baru 15 tahun, tinggi ku sekitar 165 cm, berat badan
berapa ya…kalo nggak salah 40-45kg tapi aku dikit ragu sih soalnya belum
nimbang lagi, terus tanggal lahirku 21 april 1991.Kalo yang tadi itu temenku
namanya Lulu, nama pacarnya Reno, mereka udah pacaran sejak kelas 6 SD lho…awet
ya…aku aja ampek ngiri liat mereka seperti suami-istri.
Hari ini adalah hari perpisahan…rasanya berat banget mau pisah sama
temen-temen yang udah jadi seperti keluarga sendiri, terutama he…he…aku sih
udah lama ngrasain perasaan apalah itu, yang biasanya dirasakan oleh semua
manusia di Dunia…rasa cinta…aku takut kehilangan dia…
Em...namanya Anggara putra, dia jago banget main basket…anaknya enak
diajak bercanda…tingginya sekitar 180 kayanya sih…terus berat badanya sih aku
kurang tau…kalau tanggal lahirnya 12 september 1989.Waktu pertama kali ketemu
dia sih biasa-biasa aja tapi makin lama aku jadi suka sama dia…waktu itu…pas
kelas III aku ketemu sama dia, saat itu kan aku masuk kelas III.1…waktu itu….
”Hey…maaf…Reda…ini tempat dudukku”kata laki-laki yang bertubuh tinggi
itu sambil melihat nama dibaju seragam OSIS ku.”Oh maaf…”aku meninggalkan
tempat duduk itu,”Rere…kau ini gimana sih…ini tempat duduk kita…”celoteh Ima,”Eh
sorry…gue salah duduk ya…”aku duduk disebelah kanan dan Ima disebelah kiri,
jarak tempat dudukku dengan anak cowok tiger itu Cuma dipisahkan oleh sederet
meja dan kursi…karena dia duduk di sebelah kanan deret nomor 3 dan meja nomor 3
juga, sementara aku deret nomor 1 dan meja nomor 2,”Hei kau yang ada disana,
siapa namamu?”tanya seorang laki-laki yang dikenal dengan nama Bedu,”Aku…”tunjuk
diriku sendiri,”Iya kamu?”tanya Bedu lagi,”Reda…”aku menatap disekeliling yang
makin lama makin nggak ada suasana ke akraban sama sekali,”Halo honey ku…”sapa
Lulu, fiuh…untung ada Lulu yang menyelamatkan jiwa dan ragaku…”Eh Lulu, lo
sekelas lagi kan sama gue…?”plisss…moga-moga aja sekelas…kalo hidup
dilingkungan kaya gini sih aku bisa mati perlahan-lahan.”sorry honey…GUE
SEKELAS SAMA LO!”teriak Lulu,”Lulu…pliss dech jangan keras-keras napa?”untung
aja ada temen akrab…
♥♥♥
”Ada
gerangan apa nich…ko dari tadi lo diam melulu…?”tanya Lulu,”Iya nich dari
tadi…”tambah Ima,”ko lo dari tadi liatin…itu tuh…”goda Lulu,”Idih apaan
sih…ngaco dech.”dasar apa-apaan sih nih anak berdua…huh keras banget lagi kalo
ngomong kan
dia jadi ngeliatin aku…”hai Lu…”sapa Tama ”Eh Tama, eh ma nih kenalin
Reda…”Tama mengulurkan tanggannya untuk berkenalan,”Hai, Reda…kamu lagi liatin
Garra ya…?”tanyanya.”Garra tuh siapa?”tanyaku,”aduh non…Garra tuh ya itu anak
basket yang tingginya 180 cm terus yang lo liatin tadi…”seru Lulu,”ko lo tau
sama Garra, ko bisa dipanggil Garra?”tanyaku lagi ”Dia itu temanku SD, eh
ternyata sekelas lagi, namanya Anggara putra…” jelas Lulu.Info dari Lulu boleh
juga…bener juga dia dikenal RATU FOLAT
“info kilat”, nggak percuma aku punya teman Ratu Folat…”Eh Bedu!lagi ngapain
deket-deket sama gue?”tanya ku dikit bloon dan PD banget…”Emang nggak boleh ya…kan nggak ada yang ngelarang
gue duduk disini…”jelasnya ”Eit…mau nguping ya…?”goda ku,”Nggak…gue Cuma mau
nyanyi-nyanyi disini.”kilahnya ”udah pergi sana !”serentak kami berempat mengatakannya,
dan setelah itu ketawa sendiri dech…ngelihat tampang Bedu yang memelas…aku
melirik kearah Garra yang dari tadi ternyata memata-mataiku…aduh…pliss
deh…ngimpi apa aku semalam…”Eh udah yuk masuk
ke kelas, Bu Utami mau masuk…”ajak Tama, dan kami nurut aja…”Ma…ma…liat
tuh…si Element lihat lo melulu dari tadi…”Lulu menunjuk ke arah Budi.”maksud lo
apaan sih…?”tanya Tama kurang jelas,”Rere…sut…”panggil Lulu ”Ada apa lu?”aku berbalik ke belakang siap-siap
mendengar celoteh khas yang dikeluarkannya, walaupun Bu Utami siap memarahiku
habis-habisan karena tidak mendengarkan pelajarannya.”Itu…si Element liatin
Tama terus kan …?”aku
melihat kearah yang ditunjuk oleh Lulu tadi ”Oh si Budi…”kataku lirih, dan Budi
mulai melihat kami bertiga, dan ting…ting…gubrakkk…si Budi mengedipkan mata dan
tersenyum sangat lebar…sampai-sampai aku, Lulu dan Tama tercengang
abis-abisan!aduh pliss dech…Seumur hidup baru kali ini aku liat cowok yang
PDnya nggak karuan.
”Freda…”panggil Bu Utami.”Eh…eh iya Bu…”aduh mati aja aku sekarang,
gara-gara Lulu sama Mr.PD nih aku jadi kena batunya, seketika itu ruangan kelas
terasa sunyi senyap seperti kuburan orang hidup-hidup aja…”Kamu maju kerjakan
soal ini.”suruh Bu Utami.”Baik Bu…”ku kerjakan soal itu dan hasilnya
berhasil…benar semua kan …aku
kembali duduk dikursi dan aku mendapatkan sebuah pujian dari Bu Utami,
sementara itu si Garra ngeliatin aku melulu…naksir sama aku kali ya…
Tet..tet…nggak terasa udah Pergantian jam, dari tadi ternyata ada
mata-mata yang melihat gerak-gerik ku, dia adalah Garra, siapa lagi kalo nggak
dia.Kali ini aku beranikan diri untuk melangkahkan kaki ku mendekatinya,”Hai
Garra…”sapaku,”Hai juga…”aku duduk didekatnya, dan aku menatapnya lekat-lekat,”
Ada apa sih suka sama aku ya…da?”tanyanya rada PD, dan memamerkan senyum
andalannya kepada ku, aduh manis banget senyumnya…”Nggak…nggak…PD banget
lo…”kilah ku, prak…bolpoinku jatuh, aduh ko jadi gerogi sih…ini Garra…temen lo,
lo nggak naksir sama dia kan …aku
coba meraih bolpoinku, dan dia tetep cuek…”Hayo…pacaran aja kalian berdua!”goda
Lulu yang datang sama Reno ,”Bukannya
lo yang pacaran Lu.”Ih dasar ganggu aku aja…”Ra…lo suka ya sama temen gue yang
satu ini…?”goda Lulu,”Ih Lulu apa-apaan sih…”dasar malu-maluin aku aja…”Kalo
gue suka apa urusan lo?”sekarang Garra yang angkat bicara, ha…aku nggak salah
denger nich…what!?!ngimpi apa aku semalam…ngimpi dikejar ular kali…”Ra…lo suka
sama Rere?”tanya Lulu ”Hoy…temen-temen ada sejoli yang sedang jatuh cinta nih
di kelas kita…”lanjutnya dengan nada yang amat menyindir!”Reda nggak usah
diurusin, nanti juga capek sendiri…”Garra mengambilakan bolpoin ku yang jatuh
lagi…aduh ko jadi salting gini sih, malu-maluin banget…bolpoin juga nggak
kompromi dikit…
Setelah jam Pak Kurowo selesai maksudnya Pak Yono yang selalu
memutar-mutarkan tangannya itu, kebiasaan yang nggak akan pernah
hilang…payah…aku duduk sendiri sementara Ima sibuk dengan Gangnya yang So What
Gitu Loh…”Reda…nih aku kenalin temen baru aku…”kata Tama sambil mengenalkan
teman barunya itu,”Rosi…”aku dan dia berjabat tanggan ala mafia-mafia
besar…”Reda…”balas ku,”Da aku pergi dulu ya…jangan lupain tuh Garra…”udah
ninggalin aku sendiri pake nyindir lagi…nggomong aja ngiri sama aku…aku
mendegar suara langkah kaki yang mulai mendekatiku…aku bebalik dan ternyata
dibelakang ku ada Somad yang siap beraksi, dan disampingnya itu lho…Garra…ih
dia mulai memamerkan senyum 1000 watt andalannya…aduh aku jadi terpesona
melihatnya…”Hai Rere…aku nyanyikan sebuah lagu ya…dengerin…”pinta Somad, pliss
deh suara kaya kapal Titanic tenggelam juga pake dipamerin pliss deh…ku perhatikan
Garra yang dari tadi diam sambil mendengarkan si Kaleng rombeng nyanyi…apa
bagusnya sih…”Aku…Cinta…dia…”lirik terakhir yang dinyanikan oleh Somad ”Gimana
Rere, gue kan vokalisnya REWEL BAND.”jelasnya penuh basa-basi.”Emang bener lo
jadi vokalis, apa nggak salah pilih orang…?”goda ku ”Nggak ko da, dia kan nyanyinya bagus…eh
da dukung kita ya…soalnya kita mau tampil di Pensi tiga bulan lagi…”jelas Garra,
aduh Garra apa aku nggak salah denger nih…”Emang personilnya siapa aja, terus
emang lo ikut…?”Garra hanya terdiam dan setelah itu Somad yang angkat bicara.”Bedu,
Penyok, Garra, dan Bang Somad…”katanya bangga.”Terus lo pegang apa Ra?”tanyaku
lagi, sama seperti yang tadi, Somad ngoceh lagi deh…”Kalo dia sih pegang elo
da…nggak-nggak gue Cuma bercanda, dia pegang Bass, kalo bedu Vokalisnya, kalo
gue Vokalis plus gitar, terus kalo penyok Drumnya…”jelasnya panjang lebar.”Ra
ko lo diem aja sih…”kataku.”Eh sorry ada dikit masalah…”katanya sedikit murung.”Udah
deh lupain aja masalahmu itu, kita disini untuk enjoy…”nasehat ku ”Betul itu
Ra…nyanyi lagi yuk…”ajak Somad, dan aku pun ikut bernyanyi menghiburnya yang
sedang banyak memikirkan masalah di otak kecilnya, dan dia kembali tersenyum,
senyumnya yang merekah membuat ku sedikit merasakan getaran hati, dan jantung
ku berdetak kencang bila ku bertemu dengannya…aduh apa ini yang disebut orang
jatuh cinta…nggak…nggak…nggak mungkin aku sama dia Cuma temenan and aku juga
suka dengan seseorang yang sudah sejak lama…
♥♥♥
”Hai ngalamun mulu…apa sih yang dilamunin…lo kan dah masuk sekolah
impian…seneng dong Re…jangan murung mulu, gue, Tama and Rosi tetep ko sahabatan
sama lo…walaupun kita pisah jauh…”hibur Lulu kepada ku, Lulu diam bentar deh
aku kan mau cerita sama para pembaca…yang setia ini…”Iya…iya…Lu…udah jangan
ganggu gue…gue mau sendiri dulu…gue pengen melupakan orang itu…maka dari itu
gue sedang lupain gimana gue kenalan sama dia disini…dan kejadian-kejadian gue
alami sama dia…di tempat-tempat di sekolah ini…bisa ngertiin gue kan…?”jelasku
panjang lebar kepada mereka bertiga yang dari tadi menungguiku untuk berfoto
bersama…”Oh gitu…nggomong dong dari tadi…”dasar ganggu aja nih anak
bertiga…nggak ada kerjaan lain apa selain nggangu orang lagi ngalamun…oh ya
kejadian tentang cinta segitiga pokoknya yang membikin aku sengsara and sedih…
♥♥♥
Aku pulang ke rumah dengan capek, lelah, lesu penyakit yang ku bawa
untuk oleh-oleh para penghuni rumah yang sudah menunggu ku sejak lama karena
hari ini aku janji dengan Lita pergi WEEKEND…oh ya aku belum kenalin adik ku
yang manis and imut ini…namanya Lita…udah deh namanya aja ya…entar
banyak-banyakin halaman…
”Da…baju yang ini bagus nggak…?”tanya Lita,”Em…bagus sih tapi lebih
cocok yang ini, Ta aku pergi kesana dulu ya…”aku pergi meninggalkan Lita yang
sedang memilih baju, dan aku pergi ke sebuah mesin minuman dan aku memasukkan
koin kedalam mesin itu, seketika itu ada tanggan yang menepuk pundakku, minuman
kaleng pun terjatuh dari tanganku, aku berbalik badan…satu…dua…tiga…”Garra…ngagetin
orang aja, sedang apa lo disini?sama siapa?”tanyaku dan nggak habis pikir kalo
Garra bisa ada disini,”Gue sama temen,
gue disini sedang cari bola basket buat Gue masukin ke kepala
lo…hahaha…”candanya sungguh tak masuk akal, nggak apa-apa dech bisa liat dia
senyum daripada kemarin yang cemberut melulu…”Temen yang mana terus mereka ada dimana?”tanyaku
lagi, dan aku mendengar suara orang marah-marah dari kasir…”Reda…ko lo
ninggalin Gue sih…sama Somad lagi…dia nih resek banget jadi orang ngerayu Gue
terus…Reda…”aku nggak habis pikir sama Somad…dia kan dah punya pacar…”Oh…Somad…?”tanyaku
sambil O besar…”He~eh…”jawabnya singkat.”Udah deh Mad jangan gangguin adik
Gue…”mohon ku,”Iya udah malu-maluin tau…”seru Garra, setelah kejadian itu aku
and dia pergi nyari bola basket.Fiuh…capek juga…”Hei makan dulu
yuk…laper…”rengek ku.”Iya-iya kita makan, nah disini aja…”balasnya.Aku
menghabisakan banyak makanan, dan disaat kami sedang melahap makanan yang
enak…seorang cewek datang menarik tangan Garra…”Ada apa Fa…?”tanya Garra, dan aku hanya bisa
menatap mereka berdua.Samar-samar aku mendengarkan percakapan mereka…”Ra…kita putus…”kata
cewek itu.”Tapi Fa…?”cewek itu pergi
meninggalkan Garra…Garra kembali ke kursi bersama aku, Somad dan Lita.”Ra,
kenapa?ko lo sedih gitu…?”tanyaku seraya menepuk pundaknya ”Nggak pa-pa ko…udah
terusin makannya, entar keburu gue yang ngabisin makanan lo…”candanya.Ra…Ra…aku
salut banget sama lo…putus sama pacar malah masih aja bercanda…
♥♥♥
”Da terus gimana ceritanya?ko bisa ketemu sama Garra...?”tanya
Lulu.”Terus dia nyatain
perasaannya?”tanya Tama.”Eh...Garra nembak Reda?”Rosi gempar...”Kalian ini diam
ini perpustakaan kalau mau mengobrol di lapangan saja!”bentak Pak Aris si
penjaga perpustakaan.”Kalian tuh diam...nih gue ceritain...”baru semenit aku
cerita ke temen-temen anaknya nonggol dengan mengandeng Pacarnya, eh koreksi
Mantan Pacarnya.Gila...didepan mata kepala aku sendiri...”Da, bisa minggir gue
mau nggomong sama dia...”dia nunjuk Ifa , jadi selama ini dia pacaran sama
Ifa...ko aku nggak tau ya...uh...marah nih aku...cemburu tau...aku kira selama
ini dia suka sama aku...ternyata...dasar semua cowok itu sama aja!sama kurang
ajarnya!berdua-duan didepan aku...
♥♥♥
”Jadi selama ini lo suka
sama Garra?terus si Ian gimana?katanya lo suka sama dia.lo tuh gimana sih jadi
orang ko plin-plan banget...lo tuh dah tau kalo Garra dah punya pacar
juga...ngapain juga lo kejar-kejar dia?”Lulu memarahiku dengan nada keras.”Tapi
sekarang dia dah putus.”jawabku sekenanya.”Iya kalo dia dah putus...kalo
belum...terus katanya lo Cinta...Suka...Sayang...sama Ian, dua tahun lo
ngarepin dia ngutarain isi hatinya...dan sekarang dia mulai ngeliatin
tanda-tandanya...lo tuh gimana sih...”suara Lulu mulai melemah dan seketika itu
juga air mata mulai menetes dipipi ku.”Maaf kan aku Lu...aku...sungguh nggak
ngerti soal perasaan ini, aku binggung...”Lulu memelukku sambil berkata
”Udah...jangan nangis...tadi Garra juga nangis dikelas gara-gara putus sama
Ifa...lo sih pulang duluan jadi nggak tau kejadiannya kan...udah...”katanya
menghibur ku...
♥♥♥
Sekarang ulangan semester
I, dan setiap hari aku pulang dengan badan dan otak yang hampir pecah!gara-garanya, walaupun Test, tetep aja les berangkat
seperti biasa, apa coba namanya kalo pemerasaan Otak dan Tenaga.Saat ini aku
dah bisa sedikit melupakan yang namanya Garra dan Ian yang dulu pernah masuk
didalam kehidupan ku...Minggu ini aku sedang sibuk memikirkan nilai ku yang
anjlok atau meningkat...setelah Se-Minggu aku mati-matian kerja bakti...seperti
biasanya di sekolah-sekolah lain juga pasti diadakan Classmeeting...Hari ini
kelas ku melawan kelas III.5, penonton pun bersorak-sorai pertandingan pertama
dimenangkan oleh kelas III.5, and apa yang terjadi...kelas ku membalas dendam
atas kekalahan yang pertama dengan menarik celana kapten tim kelas III.5 dan
para penonton yang kebanyakan cewek pun menjerit dan sampai-sampai ada yang
pingsan ditempat kejadian, gila yang melakukan itu adalah Garra...dasar tuh
orang nggak ngerti perasaan Adi!oh ya Adi itu kapten tim basket dari tim
lawan...dan aku liat Garra nyantai-nyantai aja tuh nggak ngerasa bersalah
sekalipun udah membuka kemaluan seseorang...pertandingan pun berlanjut...dan
karena shock berat kapten tim lawan beristirahat sejenak...bola diterima oleh
Bedu, lalu dioper ke Garra ya lalu Garra melakukan dribel dan...masuk...satu
bola masuk dan masuk lagi...namun tim lawan dapat mengejarnya dan memenagkan
pertandingan...yah kalah deh...”Ra ko kalah...”keluh ku.”Lo sih nggak teriak-teriak
ngedukung gue...lo malah duduk santai sambil makan.”godanya.”Pliss deh...eh
kenapa tuh jari lo...ko berdarah?”tanyaku seraya memegang jari tanggannya ”Oh
ini...nggak pa-pa ko...entar juga sembuh...kenapa lo ngawatirin gue...?”godanya
lagi.”Ih enak lo dong kalo dikawatirin sama gue...ya udah obatin sendiri.Gue
mau pergi...”dasar cowok dienakin sedikit malah Ge-ernya bukan main...”Eh
jangan pergi dulu...duduk sini...”dia nggomong apa?aku suruh duduk dekat dia
apa nggak salah?entar ada yang cemburu...”Entar ada yang cemburu lagi...”aduh
aku nih nggomong apa sih...”Ha...nggak ada lagi, malah gue yang cemburu kalo lo
duduk sama cowok lain.”serunya.What!nggak salah nggomong, tuh anak?cemburu sama
aku, diakan suka sama Ifa bukan sama aku?lagi ngelantur kali ya...”Hai ko
benggong aja, duduk sini deket gue.sini...sini...”tambahnya.”baik
deh...”balasku.Sejurus kemudian Ifa datang menghampiri Garra.”Oh jadi ini cewek
baru lo?ternyata...lo bisa ngedapetin cewek juga.”seru Ifa.”Garra, jadi ini
maksud lo, suruh gue duduk deket lo, supaya lo bisa manas-manasin mantan pacar
lo?dan gue jadi alat lo gitu?”tanyaku dengan nada membentak.Aku pergi
meninggalkannya.
Gara-gara kejadian itu aku
jadi nggak pernah kontak sama yang namanya Garra, menatap aja nggak pernah
apalagi ngobrol.Hari ini pensi sekolah, dan setelah pensi sekolah selesai
besoknya kita piknik bersama...yeah.
♥♥♥
”Ma...jaketku mana?”tanya ku.”Kan ada di
lemarimu.”jawab Mama.bib..bib..”Iya bentar...tunggu dulu.”teriakku dari dalam
rumah.”Mama, aku pergi dulu ya, salam buat papa sama Nenek.da...”ucapan salam
yang terakhir deh buat Mama.
”Lo nih lama banget sih, telat aja kerjanya!”seru
Lulu.Aduh capek deh, satu bis sama Garra lagi deh...kenapa sih mau ngelupain
aja susahnya minta ampun.Garra terus menatapku, seperti ada rasa bersalah yang
nggak akan dimaafkan olehku.Habis dianya sih masa aku dijadiin korban,
seharusnya kaum cowok tuh yang aku jadiin korban...aku kan juga manusia, dan
aku seorang manusia yang menyukainya. ”Re...liat
tuh si Garra liatin lo mulu...terima aja maafnya.Terus jadian, terus ngedate
bareng deh...”kata Lulu.”Gila lo Lu, udah nggak waras ya...emang liatin terus
ya...mungkin dia udah naksir sama gue kali...hehehe.”candaku.”PD banget sih lo,
yang ada lo yang suka sama dia.”serunya,”Eh udah jangan diem mulu.kita disini
kan mau enjoy...”hiburnya.”Ok deh.”
♥♥♥
”Masih disini aja non, itu lo dipanggil sama
Garra...”bisik Lulu.”Ha...masa sih, iya
deh bentar lagi ya...”balasku.Oh ya aku terusin aja Emang sih belum
baikkan, sampai sekarang, dan waktu liburan itu, nggak ada kejadian yang menarik
yang dapat aku sampaikan, tapi kejadian yang menariknya adalah aku mulai bisa
merasakan sebuah cinta, dan disakiti oleh cinta, yang tidak akan pernah aku
raih dalam kehidupanku, yang hanya bisa aku tatap dari jauh.Oh ya hari ini
mugkin pertemuan terakhirku dengan Garra, oleh karena itu aku ingin minta maaf
dengannya dan berharap dia akan menjadi teman dekatku, walaupun aku tau cintaku
hanya bertepuk sebelah tangan.
”Sorry telat...em...Ra...maafin gue
ya...?”tanyaku.”Re, sebenarnya gue juga ingin minta maaf atas kejadian yang
dulu itu...dan...sebenarnya gue...gue...sayang sama lo, gue nggak tau perasaan
ini. Kenapa setiap gue deket sama lo gue ngerasa nyaman...”kata
Garra.”Sebenarnya gue juga suka sama lo...tapi karena lo suka sama Ifa jadi gue
nyerah untuk ngedapetin lo, dan gue berusaha untuk ngelupain lo tapi nggak
bisa...”balasku.”Udah gih jadian aja...”kata Lulu.”Iya jadian aja.”tambah
Tama.”Jadian...jadian...”teriak teman-teman yang nonggol dari belakang.Ternyata
dari tadi pada ngintipin aku.”Jadi...gimana Re...lo mau nggak jadi pacar
gue?”tanya Garra.”Gimana ya....kalo gue terima gimana...hahaha...”kataku.”Ye...ada
yang baru jadian nih...”sindir Rosi.”Jadi ngedate bareng kan...”tambah Lulu dan
Reno.”Terserah...”kataku sambil berlari meninggalkan teman-teman, tentunya bersama
dengan pacarku dong...
Sekarang aku percaya kalau sekarang aku
benar-benar telah jatuh cinta kepada seseorang...dan cinta ku tidak bertepuk
sebelah tangan...”I’m In Love ..............”
Categories
Cerpen
Backstreet
Cinta itu apa ya,aku
nggak ngerti soal cinta.cinta bisa datang tanpa diduga And bisa pergi dengan
sendirinya ya itulah cinta. Banyak rasa tentang cinta,ada Asin,asam,manis,and
pedas yup bisa diartikan kaya makan makanan. Kita bisa mencintai and
dicintai,ya itulah cinta,kata orang sich cinta jadi benci and benci bisa jadi
cinta,yup itulah gambaran mengenai cinta yang sedang gue bayangin saat ini,gue
capek jomblo melulu.met malem bintang moga esok aku bisa dapet cowok impian
gue….amin…. gubrak blak…mati nich gue udh jam 7 apa lagi sekarang ada pr dari
pak Janoko bisa berabe nich gue mati…mati…
“hai met pagi
sya”sapa temen gue dari belakang.”hai juga…”balas gue sambil Berbalik
arah…”eh..Reza,mana kutu brengsek itu,gue sikat baru tau rasa tuh Orang” bentak
gue keras-keras abiz gue sebel banget ama tuh orang selalu ganguin Gue melulu
kadang-kadang dia buka rok gue,kalo ngomong ama gue selalu sinis ama
bla..bla..bla…”Siapa?”Tanya Reza dengan nada penasaran.”si Tio temen lo Itu
lho”jawab gue sambil melirik kea rah Rega.”Hey….”teriak salah seorang dari Belakang,(baru di omongin udah dateng orangnya
dasar kutu kupret)gumam gue Dalem
ati.”eh ada cewek jutek nich disini,ayo ke kelas za”kata Tio “apa lo bilang Dasar
lo orang sinting yang pernah gue kenal”bentak gue”idih gitu aja ngambek Bener
lo nggak pernah dideketin ama cowok”sindirnya(ih ketus banget sich jahat Banget
ama gue)piker gue.tanpa piker panjang gue ningalin mereka berdua,mana Tugas gue
belum selesai ngurusin dua orang crazy yang nggak akan pernah ada Habisnya.
t et….tet…tet…bel tanda masuk
berbunyi untung aja gue udah selesai mencontek pe-ernya amin dech nggak kena
semprot pak Janoko.”slamat pagi anak-anak sudah selesai pe-ernya”tanyanya”udah
pak…”jawab anak-anak serentak entah mengapa hari ini gue nggak konsen
belajar,yang ada dipikiran gue hanya kata-kata Tio yang tadi,tapi emang bener
sich gue Laysa aprilia nggak pernah dideketi cowok,emang sih gue nggak anak
popular di sekolah ini nggak seperti tio, reza,dan lainnya.hari ini nggak
kerasa jam udah menunjukan angka setengah dua saatnya to go home…”sya lo marah
ya ama gue”Tanya reza penasaran”Tanya aja tuh ama temen lo yang kaya kutu
kupret”dasar lagi-lagi ini terjadi udah ke10000 kale ah nggak tahu si kutu
kupret ganguin gue lagi “dasar brengsek”teriak gue dia nggak merasa bersalah
dasar egios nggak ngerti perasaan orang.Tanpa berpikir panjang gue langsung
pergi ningalin mereka berdua lagi.gue berhenti di sebuah taman yang baru di
resmikan yup tamannya masih asri banget,and disini suasananya tenang
banget.”hai sya”sapa orang di belakangku.gue balik badan and gubrak “huh lo
lagi lo lagi,mana si reza,ko nggak bareng”Tanya gue nrocos”em reza gue
tinggal,gue bilang kalo gue ada urusan getooh so gue ke sini”katanya”lo sendiri
ngapain disini”tambahnya “em…em…gue emang apa urusan lo”gertak gue
Hari udah sore nggak ngrasa gue
berdebat dengannya.dasar tio yah tio emang sih cowoknya handsame,anak
basket,and diuber banyak cewek cantik,tapi kalo sifatnya kaya gitu ke gue ya…nggak
akan gue maafin.kalo reza dia itu anak band,pegang bass. Ya gitu dech gayanya
anak band and basket ya tampang mereka sich nggak ada bedanya.
“eh ko mau maen nylong
lagi”katanya”emang apa urusan lo!”getak gue keras-keras.”ya iyalah”jawabnya
dengan santai”masa orang yang gue cintai marah-marah ama gue”tambahnya.”maksud
lo apaan sih?”Tanya gue.”maksud gue lo mau nggak jadi pacar gue?”tanyanya
seraya meraih tangan gue.aduh mau jawab apa nich gue emang sih sebenernya dari dulu gue suka ama ini anak.gue
juga nggak nyangka kalo ternyata dia juga suka ama gue.bantu gue berpikir dong
tuhan plz…”em…gue piker-pikir dulu dech,mungkin besok atau 3 day lagi nggak
pa-pa kan ?”Tanya
gue”nggak pa-pa ko gue akan selau menunggumu sampai lo siap jadi pacar
gue”gombalannya”eh udah sore gue pulang dulu ya…”kata gue”mau gue anterin,tuan
putri!”gombalnya lagi”nggak usah dech
Gue bisa pulang
sendiri tanpa ditemani lo”kata gue ketus.”ok santi sutoro”balasnya “apaan
tuh”gue penasaran”sampai nanti see you tomorrow”.
Esoknya gue berangkat sekolah
dengan hati happy plus berdebar-debar.”pagi sya”sapa orang dibelakang
gue”eh…pagi”.bales gue “sya lo kenapa sih senyam-senyum sendiri”.tanyanya “eh
reza,nggak pa-pa ko?”jawab gue.gue liat tio sedang maen basket dengan teamnya
yang minggu besok akan mengikuti lomba nasional getoooh gue ngelirik ke arah
dia,and dia buru-buru nyamperin gue.“hay sya gimana?”tanyanya “ah nggak tahu
gue,sono di panggil ama temen-temen lo samperin sono!” kata gue sambil nunjuk
kearah temen-temennya ya gitu dech apa reaksinya coba… “ya udah nanti sepulang
sekolah”. katanya.udah ada dipikiran gue kalo pasti bakalan kaya gini,guekan
punya indra keenam kale..he…he…Cuma bercanda ko!pulang sekolah dia langsung
nyamperin gue.langsung nawarin pulang bareng.yup hati gue mulai berdebar ketika
dia nawarin pulang bareng with naik motor SCORPIO yang keren itu…dia ngajak gue
ke taman yang kemarin itu lho.. “em gimana”dia mulai membuka pembicaraan “gimana
apanya?” gue sok nggak tahu.“kan
kemaren gue dah bilang!”getaknya “yah marah lagikan”gue sebel “tapi gue juga
suka ma lo”tambah gue “gue juga,tapi lo mau backstreet ama gue.”katanya lirih
“ko backstreet?”Tanya gue “soalnya reza juga suka sama lo,gue nggak tega ama
reza,gue juga pengen banget kita pacaran yang semua orang itu tahu kalo lo
pacar gue tapi….”
“tapi apa!”sergah gue.”tapi
reza sahabat gue dari kecil sahabat yang lebih dari seorang sahabat”jelasnya
kita hanya terdiam selama beberapa detik “ya udah kita backstreet.”kata gue
lirih “ya udah ayo ikut gue”tio menarik
tanggan gue and ngajak gue ke suatu tempat yang suasananya tentrem banget…di
sebuah kawasan perbukitan di sebuah padang
rumput yang sangat luas di bukit itu ada sebuah pohon kecil yang rindang disana
ada sebuah kursi panjang untuk dua orang.
“disini nggak ada yang
liatkan”katanya lirih “emang kenapa kalo nggak ada yang liat,eh ada ko yang
liat”balas gue ngelantur “siapa-siapa!dai melihat wajah gue and dia malah
nyubit pipi gue yang manis ini.“Tuhan,pohon,kursi,rumput and semuanya nggak
liat kita lagi bernostalgila berdua”kata gue ngelantur “huh dasar maksud gue
orang”balasnya sebel “ye kapten basket lagi sebel nich,maksud lo kalo reza liat
kita,lo takut ama reza,lo takut kalo gara-gara gue persahabatan lo
ancur.percaya dech ama gue,gue nggak akan merusak persahabatan orang yang gue
sukai dari dulu”jelas gue “ ya udah makasih banyak ya,minggu besok lo harus
dateng di GOR dukung gue ampe titik darah penghabisan oke,ayo pulang”ajaknya “kan
baru sebentar”keluh gue “lo mau disini,gue tinggal!”getaknya “ya udah ayo
pulang guekan baru pertama kesini,jahat banget”gue sebel “udah ayo besok kita
kesini lagi nanti mama lo nyariin lo lagi,kan bisa berabe urusannya.”bujuknya “ya udah
ayo”kata gue.
Sampe di depan rumah,
“makasih ya…”tak terasa ciuman mendarat di bibir gue rasanya hangat menusuk di
hati,mungkin the first kiss yang mendadak “eh kalo lo kangen telpon gue aja
ya.”dia pergi dia Cuma bilang “iya” and “met bobo”yah itu lah backstreet.Kalo
mau lebih juga nggak bisa,bisanya Cuma media ha or telpon rumah,gue ngerti ko
pacaran backstreet itu gimana rasanya ya iyalah gue aja baru ngrasain..kita
emang nggak boleh egois,cowok nggak selalu ada di samping kita,ada kalanya kita
harus ngertiin urusan mereka,kita nggak harus berharap kalo dia harus berada
disamping kita,gue kan pacaran beckstreet,emang sih kepengen banget seisi dunia
tau kalo gue and tio pacaran,kepengen ngenalin tio ketemen-temen yang ada
dirumah kalo dia itu pacar gue,dia soulmets gue belahan jiwa gue and
seterusnya.tapi itu semua hanya imajenasi gue,kalo kenyataannya kita
backstreet,sehari ato bahkan seminggu itu pasti gue akan terbiasa nggak ketemu
ama dia.ya tuhan sabarkanlah diriku mencintainyam…selalu itu yang ada di
pikiran gue,timbang gue mikirin urusan yang nggak tau kepastiannya lebih baek
gue dengerin radio….
Lagu rindu iniku ciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku
Tercinta…….
Walau hanya nada sederhana
Izinkan ku ungkap segenap rasa
Dan kerinduan……
Lagu yang ku dengar diradio
untuk melepas kerinduanku padanya yap lagu yang gue suka and dia suka,lagu yang
bisa ngilangin rasa rindu gue and dia.nggak terasa udah pagi, met pagi semua
seger banget…pagi ini rencananya gue akan berangkat sekolah,ya iyalah terus
pulang sekolah gue akan cabut ke toko book yup mau tambah-tambah koleksi novel
and komik gue.pagi ini gue tunggu tio didepan rumah.ngeng…cit… “ayo
berangkat,ini pakai helmnya”katanya sambil menyodorkan helm ke tangan gue.
“makasih,mama…sya-sya pergi dulu ya,assalamualaikum..”teriak gue dari depan
rumah “walaikumsalam”balas mama dari dalam rumah.hari ini di sekolah,hari yang
melelahkan,reza mulai mendekati gue.reza mulai pembicaraan dengan nada
hambar,sepertinya dia tau semuanya tentang hubungan gue dengan tio temen
deketnya itu,gue cukup lelah menjelaskanya. “reza udah dech,gue nggak ada
apa-apa dengan si kutu kupret itu!”bentak gue kesel dengan tingkah lakunya yang
seperti polisi yang sedang mengintrograsi tersangka emang gue penjahat apa.
“sya plz ini hari terakhir gue di Jakarta,so gue ingin lo jujur ama gue,karena
sebenarnya gue suka ama lo gue nggak pengen ada orang yang suka dengan lo
selain gue”.katanya “za udah lo egois banget sih jadi orang!” bentak gue.gue
pulang ninggalin dia besok dia akan pindah sekolah di new york amerika,karena
papa and mamanya pindah rumah di Amrik.gue pulang lagsung ke took buku yang
nggak jauh dari sekolahan gue.gue binggung sumpah dech gue binggung besok gue
mau dateng yang mana tio atau reza,semuanya penting tio bertanding basket demi
sma kita,reza pergi ke luar negeri nggak tau kapan baliknya itu kata-kata yang
terlintas di benak gue,gue pusing.akhirnya malah gue nggak dapet yang namanya
komik and novel gue malah dapet kepusingan.
Kring….kring…suara
telepon berdering “hallo”sapa gue. “hallo selamat malam, bisa bicara dengan
laysa?” Tanya orang dari telepon “ya saya sendiri,ini siapa ya?”gue balik
bertanya “ini gue reza,sorry buanget tadi” gue nggak gerti setelah itu dia
bernyanyi di telepon dengan memakai gitarnya”
Maafkanlah bila ku selalu
Membuatmu marah dan benci padaku
Ku lakukan itu semua
Hanya untuk buatmu bahagia
Mungkin percuma kau tak bisa pahami
Bagaimana caranya tunjukkan maksudku
Aku Cuma ingin jadi terbaik untukmu
“iya iya gue maafin”aduh
capek deh… “terus besok lo bisa nggak nganterin gue ke bandara,sebagai
permintaan terakhir getooo”katanya lewat telpon aduh gimana nich bisa nggak
ya,nganter ato ngedukung cowok sendiri?sumpah dech gue bingung “gimana
ya…insyaallah dech…”kata gue ragu-ragu. “ya udah gue tunggu besok aja
ya…”tut..tut..aduh sumpeh dech gimana nich ato gue cerita ama tio kalo gue
nggak bisa dateng saat pertandingannya…081380324543… “hallo,tio”gue langsung
ngomong panjang lebar.”oh begitu…terus mau diapain lagi,kalo dia kayanya dah
curiga sama hubungan kita terus mau diapain lagi?” dia menjawab dengan
santainya. “lo itu gimana sih!katanya gue suruh nyembunyiin semuanya!”gue marah
gue tutup telpon,ama pacar sendiri aja marah dasar orang gila,kutu
kupret,sinting…gue Cuma bisa merenung and merenung,memikirkan bagaimana yang
akan gue lakukan besok.dit…dit…”hoy ayo pergi!”teriak orang dari luar.gue mulai
buka jendela.1..2..3.. “lo lagi mau apa kesini!”teriak gue dari jendela kamar
atas. “sya ko sama pacar sendiri marah,ayo ikut gue pokoknya,kalo nggak mau gue
bakal masuk ke kamar lo!”ancamnya “eh ko jadi masuk kamar gue sih,ok tunggu gue
di depan jangan masuk awas lo!”huh gue punya pacar ko kelewatan banget sih…
“udah kita mau kemana sih!”gertak
gue. “jangan cemberut dong…”rayuan gombalnya “abis lo sih..” “emang gue
kenapa?udah ayo ikut gue!”dia berkata seperti itu sambil menarik tanggan gue
yang halus and lembut eh PD banget gue. “ih ko ngajak gue ke sini sih!kan
dingin…”
“udah diem!”sewot banget
sih… “trus gimana ceritanya besok lo mau nonton pertandingan gue ato ngelepas
kepergiannya ?” tanyanya “ya gue nggak tau itu kan terserah lo..”gue membuang
muka di depanya coz jahat banget sih ama gue masa dari tadi sewot terus ngomong
ama gue.gue kan juga manusia. “ya udah lo nggak usah dateng aja di pertandingan
gue,gue bisa menang ko tanpa kehadiran lo,lebih baik lo ke bandara aja,kasihan
reza sebentar lagi dia nggak bersama kita lagi…”katanya menasehati gue,sok
tua!huh… “eh y ague boleh minta sesuatu nggak?” tanyanya merayu “minta apa?”gue
balez nanya.”kiss buat pertandingan besok..”katanya sambil mempraktekan orang
yang sedang kissing dengan tangannya. “maksud lo???” gue bengong.”boleh ya buat
pertandingan besok supaya bisa menang,besokkan lo nggak dateng..”gombalannya
mulai beraksi “em….ya udah boleh dech…”
“ya udah boleh dech…”
1…2…3…kurang dikit…dikit…kurang 3 cm lagi tutup mata and nikmati…….
“assalamualaikum…”sapa orang dari belakang “ha…”kita berdua berkaget ria. “ada
apa nek.!?”Tanya tio gugup. “maaf tau alamat ini tidak?”nenek itu bales nanya
ke kita “maaf ya nek kami nggak tau alamat ini,kami bukan orang sini.”jawab tio
dengan sopan.”kalian ini nggak bilang dari tadi,laha bo yo nggomong.”
Dasar nenek tua nggak tau diri,udah ngangu
malah sewot….kita pulang dengan tertawa ngakak kalo nginget kejadian tadi “eh
udah di depan rumah..”kata gue “em makacih ya…”tambah gue.gue dianterin sampe
depan pintu.yup pada saat itu bonyok gue lagi nggak ada tau sendirikan urusan
kantor yang se-abrek.and saat itu yang di rumah hanya bi inem and mang jaka.
“met malem sya..”katanya lirih “met malem juga…”jawab gue.ah nggak tau ada
angina apa sebuah ciuman hangat mendarat di bibir gue…rasanya ….ya gito
dech…seperti melayang di udara “huh bisa juga kan dari tadi di tunggu nggak ada
yang tepat,terlaksana juga!”gumamnya lirih. “apa lo bilang!”getak gue
“nggak-nggak,ya udah met malem say met mimpi indah…”itu kata-kata terakhirnya
di malam itu.
Semalam gue tidur nyenyak
buanget…yup namanya aja masalah udah selesai.“pagi ma,pa,laysa pergi dulu
ya,mau nganterin reza ke bandara.” “pagi banget…”gumam mama.“ya udah ma ,pa
laysa pergi dulu ya…assalamualaikum.”gue langsung pergi ke bandara.yup kalian
yang baca pasti dach nebak si reza udah nunggu gue di sana.”hay za…”sapa gue
“hay……”balesnya “udah mau berangkat?”Tanya gue mastiin “udah…ya udah nanti kalo
udah nyampe sana gue telpon di ha-pe lo ya?” “iya.” Bales gue.
Gue pulang and kayanya
masih ada waktu buat nonton pertandingan tio.gue langsung cabut ke GOR.disana masih rame…riuh-riuh
penonton masih terdengar didepan gor.gue liat salah seorang dari team SMA gue
keluar dari GOR.”hoy…”teriak gue menyapa,dia mulai mendekati gue “hoy tio
mana…?”Tanya gue “tio ya,tio ada di ruang perawatan,kakinya kesleo,ketika
sedang babak ke-2” tanpa pikir panjang gue langsung meninggalkan yogi temen tio
yang tadi ngabarin itu lho… “tio…tio…kamu nggak pa-pa?”kata gue cemas. “tio
sakit nggak…?”Tanya gue sekali lagi. “Sakit banget,dada gue sakit
banget…”katanya sambil memegang dadanya. “ih jangan boong,katanya kesleo ko
pegang dada!”kata gue sebel. “Kamu sih aku tunggu nggak dating-dateng!”dengan
santainya dia menjawab seperti itu. “ih dasar gue cemas tau!”kata gue sambil
mencubit pipinya. “gimana,menang atau kalah?”Tanya gue penasaran. “KALAH,abis
lo nyium gue nggak ikhlas sih jadi kalah kan!”ih jadi gue lo sebel nggak dasar
cowok mata keranjang…!!?! “apa lo bilang dasar! I WOULD KILL YOU!”
Hari ini
lega buanget,nggak ada beban yang melintas di benak gue yang ada hanya rasa
love…love…and love…udah creazy kali ya gue.kring…kring… “halo”terdengar suara
orang di seberang sana. “hallo”gue membalasnya. “hai sya,ini gue reza,gue baru
sampe di Amrik,gimana pertandingannya “Menang ato kalah gue nggak
ngerti,soalnya si kutu kupret nggak ngejelasinnya.”adu gue “oh gitu,ini nomor
gue yang baru.eh udah dulu ya entar gue telpon lagi.”
Beberapa
hari berlalu,beberapa bulan berganti,nggak teras udah tiga tahun sejak
kepergian reza,dia juga nggak sering-sering SMS ato Telpon gue lagi.gue sama
tio sekarang jadi bebas buanget,kaya baru keluar dari tahanan aja.ya gitu dech.gue
sekarang satu kuliahan ama tio.disini gue biasa cemburu gede maksud gue jelous
abiz…karena si tio itu adalah idola bagi cewek-cewek di kampus gue,selain keren
abis,jago maen basket,dia sekarang juga ikut band,pegang bass lagi.hari ini pas
dia lagi mangung.gue nonton…masa cowok sendiri nggak nonton… “tio…tio…”teriak
gue sekenceng-kencengnya. “hai sya…”sapa orang dibelakang gue. “hai”balas gue.
“lagu ini gue persembahkan buat orang yang gue cintai selama ini yaitu
adalah….”teriak tio dari panggung.gue mulai berbalik di belakang “ha…reza!”gue
kaget,sumpah dech.. “dia adalah…Laysa!”terik tio dari panggung.dalam sekejap
para penonton melirik kea rah gue.gila tuh orang ada reza tau!goblok!
“eh za,ayo
keluar!”fuh untung aja dia nggak merespon. “pulang kapan?”Tanya gue “tadi
pagi,sya gue ingin ngelamar lo.”whats tio mau dikemanain,aduh mau jawab apa
nich gue sekarang. “sya gue udah minta restu ama bonyok lo and mereka
setuju-setuju aja,tapi terserah lo,gue juga udah nyiapin tanggal pernikahan
kita.”jelasnya “WHATS”gue Cuma bisa melongo,terdiam,bengong,nggak bisa ngomong
apapun. “tapi…tapi..”dia langsung menarik gue ke rumahnya and disana tante riri
udah nunggu. “eh laysa reza cerita terus lho,kalo mau nikah sama kamu,maunya
sama kamu lho…” “ah mama…”reza yang manja “ah tante bisa aja.”beberapa jam gue
disana.sekitar jam 8 malem gue pulang,tio sudah nunggu gue sedari tadi. “hai
yo,apa kabar?”Tanya reza. “baik,malah sekarang lebih baik.”jawabnya. “oh ya
nich kenalin eh kita kan dah saling kenal,ini calon tunangan gue.”gue liat
tampang tio yang memelaskan,darah tingginya mulai naik and sebuah tangan
mendarat di muka reza, “jangan ambil pacar gue!dia itu pacar gue,lo nggak
berhak atas dia!”getaknya dan dia langsung menarik gue naik di motornya selang
beberapa waktu gue udah ada di tempat yang biasanya gue and dia kunjungi.
“sorry ya sya gue tadi emosi.”katanya meminta maaf “nggak pa-pa ko, gue malah
di selamatkan ma lo kalo nggak ada lo mungkin gue udah kawin tadi!” kata gue
menghibur.
Lama kita
ngobrol,gue pulang di anterin sama dia.keesokan harinya gue berangkat kuliah
seperti biasannya.tapi pulangnya nggak biasa,gue dianterin ama reza. “sya lo
tetap milik gue!” gumamnya.gue diajak di salah satu kafe ternama di Jakarta.
“sya
maukah dikau menikah dengan ku!”rayuannya.gue mau jawab apa…?lama
gue berfikir,gue melihat seseorang didepan gue,sesosok yang gue kenal mulai
mendekati gue and reza. “tio…”kata gue,selamat dech gue.. “sorry ya za,ini
cewek gue,gue mau ngejelasinnya ama lo sejak dulu,gue udah jadian sebelum lo ke
Amrik. “apakah benar sya?”tanyanya.“benar za,jadi pliz gue udah ada yang
punya,jadi jangan ganggu gue lagi, kita sahabat kan za…?”Tanya gue. “sya lo
tetep milik gue,selama janur belum melengkung lo tetep milik gue!”tegasnya
“dasar manusia biadab,brengsek lo!” buak…bruk…tuak, “tio jangan…”gue hanya bisa
berkata seperti itu.
“kalo lo
nggak mau gue akan bunuh lo!”gertaknya. “ok baiklah,gue ngalah,tapi gue nggak
kalah!”kata reza “sorry gue ganggu hubungan orang.”dia pergi,gue and tio
lega…nggak ada yang ganggu kita,kita pacaran yang sebenarnya,kita nggak takut lagi
sama reza,karena kita saling mencintai…………
Cinta akan mengalahkan semua
rintangan......
Love
is life.........
Categories
Cerpen
Shine we are
”Natsumi kau masuk sma mana?”tanya miyu memecah keheningan.”aku masuk sma
yang sama dengan yano.”jawabku ragu.aku sangat menyukai yano sejak pertama
ketemu,aku tidak berani megutarakan isi hatiku,karena aku takut melukai
perasaannya.aku Natsumi yuki,anak yang hanya bisa menatap yano dan
membayangkannya menjadi milikku,besok adalah hari pertamaku masuk sekolah yang
sama dengan yano,apakah aku akan satu kelas dengannya,semoga saja...
”pagi...”sapa miyu dari belakang.”hai miyu,yano mana?”tanyaku.”dari tadi
tidak kelihatan,eh kita sekelas lagi,sepertinya kita sekelas dengan
yano”ucapnya seraya memberi isyarat acungan jempol padaku.”benarkah”aku sempat
tidak percaya kalau aku akan sekelas dengan yano.
”pagi anak-anak...,hari ini kalian murid baru di sma k,saya sebagai wali
kelas kalian,mohon bantuanya...”kata pak takeshi ”sekarang kita akan mengocok
tempat duduk kalian,dan kita akan memilih ketua dan wakilnya”tambahnya
memberikan informasi kegiatan ajaran baru hari ini.”nomor 23,wah dekat
jendela,tapi siapa yang ada didekatku ya...”gumamku dalam hati.”permisi,aku
nomor 24,jadi aku yang dekat jendela.”jelas seorang laki-laki yang berdiri
disampingku.”oh ya...maaf”aku sempat tidak percaya selama setahun ini aku akan
duduk dekat dengan yano,orang yang aku sukai...
”hai,kau natsumi kan...?”tanyanya ragu.”em...iya...”jawabku gugup.”mengapa
kau melihatku terus?”aduh mengapa dia tanya seperti itu...harus jawab apa ini?
”karena aku suka yano”aduh bodoh mengapa aku harus nggomong seperti
itu...bodoh...bodoh...”kau benar suka denganku?”tanyanya lagi.”nggak
tahu...”jawabku asal.aku selalu menghindarinya,malu...aku malu sekali,mengapa
aku bisa berkata seperti itu?aku ini bodoh...”natsumi...”panggil orang dari
belakangku.”eh iya...”ha...mengapa yano?mengapa dia tahu kalau aku berada
disini? ”maaf...”aku ingin pergi meninggalkanya tapi rasanya ada yang menahanku
untuk pergi.”mengapa natsumi menghindar dariku?”tanyanya lirih.sek...pelukan
hangat,bau parfum yano...”jangan pergi lagi,aku suka natsumi...”bisiknya lirih.”tolong
lepaskan aku,aku tidak bisa bernafas yano...”kataku lirih.sek...”mengapa makin
erat yano,lepaskan...”ucapku lirih.”kau harus janji tidak akan menghindar
dariku lagi...”kata-kata ini,pelukan ini,bibir ini basah,aku merasakan apa yang
dirasakan yano,aku mendengar detak jantungnya ketika aku memeluknya...”baiklah
yano...”
***
Sudah seminggu setelah kami menjadi sepasang kekasih,mungkin hanya
teman-teman terdekat saja yang tahu aku berpacaran dengan yano...
”eh kamu tau nggak...”terdengar suara sayup-sayup didepan kaca toilet.aku
ingin keluar tapi seperti ada sesuatu yang menahanku untuk keluar dari
sini.”tentang apa?”tanyanya lagi.”kau tau pacar yano,masa dia pacaran sama
natsumi yang tidak terlalu keren”jelasnya.”oh ya...aku tidak percaya,seorang
yano suka sama natsumi!!!”krekk...”eh...eh ada orangnya...”mengapa aku?yano
juga suka aku kan...?apa yano tidak suka padaku?mengapa dia ingin aku jadi
pacarnya?
”yano...huh..huh...”panggilku.”ada apa?”tanyanya.”aku ingin bicara,jangan
disini,ayo ikut aku.”jelasku sambil menarik tangannya,aku membawanya ke
perpustakaan dibagian sejarah yang sepi dikunjungi para murid...”kau mau bicara
apa?”tanyanya memecah keheningan.”apa yano benar-benar suka natsumi?”kami hanya
terdiam sejenak...”mengapa kau berkata seperti itu?”tanyanya lagi.”karena aku
dengar yano...”sekk...aku dengar detak jantungnya lagi,berdetak
kencang...”jangan dengar kata orang lain,kau jangan percaya kata orang lain,kau
harus dengar kata-kata ku dan kau harus percaya padaku”bibir
yano...hangat...mengapa aku selalu luluh dengan semua yang dilakukan yano
padaku,mengapa aku tidak bisa marah padanya?...
”besok natsumi ada acara?”tanyanya sepulang sekolah.”tidak...tapi aku lagi
nggak punya uang...”jawabku sambil memamerkan senyum indahku padanya.”aku
juga,tapi besok kan seminggu kita jadian...”katanya”iya tapi aku hanya punya
sedikit uang....”hiburku”aku juga,besok aku jemput ya...”yano pergi
meninggalkanku...sayup-sayup terlihat jaket merah yang pergi meninggalkanku...
”maaf aku terlambat...”ucap yano.”kita mau kemana?”tanyaku.”kau tenang
saja,aku sudah bawa uang cukup,ayo kita naik bis...”tangganku ditarik
olehnya...”duduk sini”katanya”mengapa harus dipangku sama yano?”tanyaku”uangku
kan cukupnya untuk pulang pergi satu orang...”jelasnya.mengapa kau tak bilang dari
tadi,kalau tau begini aku akan bawa uang lebih...dasar mau cari
kesempatan...tapi mengapa aku tidak bisa mengelak bila melihat senyumnya?
”baiklah...”kataku menggalah”dasar otak mesum!”getakku lirih.”kalau beginikan
aku bisa menjaga natsumi,soalnya natsumi seperti boneka sih...”dasar yano otak
mesum....
”sampai dech...kita mau kemana yano?”tanyaku.”kita mau ke
hotel...”ucapnya.”apa kau bilang dasar otak mesum...”teriakku sambil
mengejarnya.”kau ini,di festival kembang api masa mau ke hotel,tapi kalau mau
juga nggak pa-pa sih...”guraunya.”tapi mengapa kita datang kesini siang
hari...?”tanyaku.”kita kan bisa main di pantai dulu...”jelasnya”kita cari
kerang yuk...”ajaknya.”baiklah...”
Malam harinya....
”yano kau dimana?”aku sangat gelisah...mengapa pada saat seperti ini dia
tidak ada?mengapa pada saat dimulainya festival kembang api dia tidak ada...apa
aku telpon saja ya...mengapa disaat seperti ini baterainya juga ngedrop,aku
udah bayangin malam ini,kita duduk di kursi berdua sambil menikmati kembang api
yang menghiasi langit,malam ini.brukkk...”maaf...”kataku.”kau natsumi kan?”tanyanya.”iya...”jawabku.”aku
minamoto,teman dekat yano,kau pacarnya ya...”mengapa malam ini aku malah berduaan
dengan temannya pacarku,ko malah nggak sama dengan pacar sendiri...sungguh
aneh...”benar saja yano sangat suka denganmu,kau seperti boneka...,kalau saja
aku duluan yang menemukanmu,kau pasti tidak akan jadi miliknya...”katanya
lirih.”apa...kau bilang?”tanyaku penasaran.”nggak pa-pa,nggak usah masukin
dihati.” ”natsumi...”teriak orang dari belakang.”yano...kau darimana saja,aku
mencarimu...”rengekku.”mengapa kau tidak telefon aku?”tanyanya.”baterainya
ngedrop...”jawabku.”yano,untung saja ada temanmu...”kenapa wajahmu muram,apa
kau cemburu dengan sahabatmu sendiri...”eh kau,minamoto...”katanya.”oh ya maaf
menggangu,aku pulang dulu ya...”minamoto pulang,sejak tadi mengapa dia bersikap
dingin padaku,saat di bis juga...”yano apa kau marah denganku?”tanyaku
mendadak,memecah kesunyian antara kita berdua.”mengapa natsumi bersama cowok
lain?”tanyanya ragu”natsumi,aku sungguh suka sama natsumi,aku nggak mau
kehilangan natsumi...”tak terasa air matanya menetes dipelukanku.”mengapa kau
menangis?”tanyaku lagi.”aku nggak menangis aku tertawa he...he...”mengapa kau
senyum,jelas-jelas tadi kau menangis,aku tidak akan menghianatimu yano...karena
aku suka yano...
***
Gubrak...”maaf...kau...minamoto”kataku asal.”eh
iya,natsumi...”jawabnya.”bagaimana kencannya tadi
malam?sukses?”tanyanya.”sukses...malah kami lagi rada-rada nggak
baik”kataku.”mengapa tidak baik?”tanyanya lagi.”aku mau tanya,mengapa yano suka
cemburuan ya...?”tanyaku asal.”karena dia suka sekali denganmu...”jawabnya.”apa
benar...?”tanyaku lagi menunggu kepastian.”iya,aku nggak pernah liat yano
tertawa lagi sejak kematian ibunya,sejak ada kau dia jadi mudah tertawa...kau
mirip sekali dengannya...”jelasnya.”denganya siapa?”tanyaku penasaran.”dengan
ibunya...”jawabnya.”oh begitu...”
Pulang sekolah....
”mengapa kau dari tadi diam terus?”tanyaku memecah keheningan.”kau sudah
menhianati aku...”jawab yano.”menghianati maksudmu?”tanyaku lagi.”mengapa kau
bersama minamoto?”tanyanya balik.”aku Cuma pengen tau kamu...”jawabku”katanya
aku harus percaya sama kamu,kamu harus percaya sama aku...”
”aku percaya natsumi tapi...”aku jadi benci sama yano mengapa yano tidak
percaya sama pacar sendiri? ”aku benci sama yano!!!”teriakku.mengapa disaat aku
ingin marah dia selalu tertawa...aku jadi...”aku bunuh kau!”teriakku.”bunuh
saja...”guraunya.sekk...aku dengar detak jantung yano...”aku benci
yano...hu..hu..”bibirku basah,aku merasakan yang sedang dirasakan yano...sama
seperti waktu itu,tapi kenapa aku tidak bisa mengelak bila yano tersenyum
padaku...aku bilang aku benci pada yano tapi...mengapa aku tidak bisa hidup
tanpa yano...aku rasa aku benar-benar suka yano dan mungkin dia sebaliknya...”natsumi...kau
jangan hianati aku,kalau aku pergi jauh kau nggak boleh hianati aku,dan kau
harus baik-baik disini ya...”bisiknya lirih.”mengapa yano nggomong
begitu...?”tanyaku lagi”sudah nggak usah dipikirkan,kau harus baik-baik disini
ya...”jelasnya.”baiklah...tapi kau tidak akan pergi kemana-mana kan...?”tanyaku
lagi.”mengapa kau hanya tersenyum?”tambahku.”aku nggak kemana-mana,aku ada
dihatimu...”
***
“natsumi....”teriak orang dari belakang.”ada apa ?”tanyaku.”natsumi...yano
ingin pergi ke eropa...”apa maksudnya,padahal baru kemarin aku bisa dekat
dengan yano,mengapa harus pergi...tak terasa air mataku menetes...”dia sekarang
ada dimana?”tanyaku”dia sekarang ada dibandara...”tidak ada waktu lagi,mungki
aku tidak akan bertemu dia lagi,kalaupun bertemu pasti dia sudah melupakanku...
“yano...hu...hu...”teriakku.aku berlari...yano lihat aku...aku berlari
memanggil namamu...”yano kau dimana?”yano aku menangis,jangan tinggalkan
aku...aku nggak rela kau pergi yano jangan pergi...”natsumi mengapa
menangis?”tanya orang dibelakangku.”yano...maaf,aku kira kau yano...”yano
dimana apa dia sudah pergi meninggalkanku...”ini ada titipan dari yano,kau
tidak apa-apa kan...?”tanyanya seraya memberikan secarik surat tulisan yano...
Natsumi
Kau jangan sedih,aku pasti akan kembali,mungkin 10 tahun
lagi aku kembali...kalau aku kembali aku pasti akan melamarmu,aku
janji...tunggu aku ya...<’_’>
Yano”_
Yano mengapa harus 10 tahun lagi...tak lama setelah itu aku mendengar kabar
mengenai kematian yano,karena kecelakaan pesawat,pada saat itu hujan turun
sangat lebat...pesawat itu dikabarkan jatuh karena cuaca buruk...aku takut
jatuh cinta lagi...aku takut,mengapa disaat seperti ini aku harus kehilangan
dia,kehilangan orang yang paling aku sayangi,mengapa aku tidak mencegahnya
pergi,kalau tau begini aku akan bilang kalau dia nggak boleh pergi dari sini.hari
ini tanggal 15 januari 2007 hari kematian yano,sudah 10 tahun sejak kematiannya,sedikit
demi sedikit aku mulai bisa melupakannya,10 tahun waktu yang cukup
lama,sekarang umurku 25 tahun cukup dewasa untuk berumahtangga,tapi aku sudah
janji padanya 10 tahun lagi dia akan melamarku,sekarang sudah 10 tahun
yano...apa kau mendengarku,dengar aku yano...dengar suaraku...
”pagi natsumi,hari ini kau bekerja ditempat yang baru...”kata miyu
mengingatkan aku.”i..iya...”jawabku”kau sudah ke makam yano...?”tanyanya
lagi.”sudah,tadi pagi...aku pergi dulu ya...”mungkin kenangan itu akan hilang
dengan sendirinya karena aku tahu yano pasti tersenyum padaku di tempat yang
jauh disana...
***
Gubrak...”maaf...”orang ini...sepertinya aku kenal sekali dengan orang yang
ada didepanku ini...ah itu mungkin cuma perasaanku saja.”pagi ...maaf saya orang
baru disini mohon kerjasamanya...”sapaku dihari yang cerah ini.ada apa mengapa
mereka semua bangun dan tunduk dengan orang itu,dasar orang sombong,”hai,ayo
hormati bapak direktur...”ah ya...ya...kalau aku tak menghormati dia aku pasti
akan dipecat dari pekerjaan yang bagus ini...”pagi pak...oops,maaf...”aduh
bisa-bisa pekerjaanku akan hilang,alias aku pasti akan dipecat.”bersihkan
jasku,”serunya”baik pak...”
***
“huh...mengapa aku bisa melakukannya...?”keluhku ditoilet.aku mendengar
suara langkah kaki dari luar toilet.”apa,kerjasamanya dibatalkan?”sayup-sayup
ku dengar suara itu...perlahan ku buka pintu toilet,ku lihat dia sedang
kebingungan dan resah,ku coba dekati dia.”maaf,apa aku menggangu?”tanyaku
memulai percakapan.”em...tidak”jawabnya sedikit ragu.”maaf tadi aku mendengar
percakapanmu,ini jasmu sudah aku cuci bersih,maaf kalau menggangu,aku
pergi...”aku mulai melangkah pergi meninggalkannya,meninggalkan yano,si
direktur perusahaan tempatku bekerja.”tunggu...”teriaknya.aku berbalik badan”ya
ada apa?”tanyaku.”bisa ikut aku sekarang?”bujuknya.”oh ya baiklah...”
***
Kami duduk disebuah kursi,dibawah pohon yang rindang,”ada apa kau
mengajakku kesini?”tanya ku memulai percakapan.”tidak ada apa-apa,aku hanya
ingin mengajakmu saja.”jawabnya dengan santai,”namamu
siapa?”sambungnya.”namaku...?”tanyaku kembali.”iya...”jawabnya serius.”hei,aku
cari dari tadi ternyata kau ada disini,yano”teriak seseorang dari
kejauhan.”hai,dia siapa?”tanyanya.”oh dia,pacarku...”jawab yano.”pacar...”sejak
kapan aku pacaran sama dia,baru saja kenalan,toh dia belum tahu namaku.”pacarmu
yano,cantik juga...”kata teman perempuanya yang bernama Haruka.”memang
cantik”serunya seraya merangkulku dari belakang.”oh ya aku pergi dulu
ya,selamat menikamati saja ya...”apa-apaan sih...ko jadi aku yang
disangkut-sangkutin,”kau ini nggomong apa sih tadi”gertakku sekeras
mungkin,biar semua pada dengar kalau aku bukan pacarnya.”kau tidak
suka?”mengapa aku tidak bisa menjawab,mengapa terasa berat sekali kalau aku mau
nggomong tidak,apa yang terjadi,dia bukan yano,yano sudah mati!”ya sudah aku
pergi,kau bisa pulang sendirikan...”langkah kakinya mulai
menjauh.”tunggu...”panggilku.”ada apa lagi?”dia berbalik arah menghadap ke
arahku,”tunggu aku,kita ke kantor bersama-sama.”jelasku seraya mempercepat
langkah kaki ku.
Malamnya...
“mengapa bisnya lama sekali...”keluhku dihalte.”hai kau mau bareng
denganku?”ajak seorang dari mobil BMW hitamnya.”daripada aku nunggu bis yang nggak tau kapan datang...”pikirku
saat ini.tanpa disuruhpun aku akan masuk kedalam mobil yang tanpa penumpang
itu,hanya ada tuan muda yano...tanpa berpikir panjang aku langsung masuk ke
mobilnya,sewaktu perjalanan pulang pun kami tidak berbicara apa-apa hanya ada
lagu shine we are-nya BOA yang mengalun lembut di telinga kami.
Hening...
”tadi...namamu siapa?”tanyanya memecah
keheningan.”namaku,yuki”jawabku”namamu siapa?”tambahku.”kau kan sudah tau
namaku...”jawabnya,”nama lengkapmu...?”tanyanya lagi.”nama lengkapku nats...”
”maaf apa itu rumahmu?”potongnya.”oh
ya,arigatou...”kataku sambil menunduk.”eh namamu siapa?”teriaknya.”Natsumi
yuki...”teriakku dari jauh.”hai natsumi...”sapa orang dari sampingku.”hai
minamoto,kau darimana saja seharian,tidak menjemputku!”minamoto masih seperti dulu,kami tetap berteman,walaupun
dia sudah ku tolak ke seratus kalinya.”itu siapa yang mengantarmu,mengapa dia
melihatmu terus?”tanyanya dengan pandangan menyelidik.”emang kenapa kau
cemburu?”tanyaku seraya berbalik badan tapi aku tidak melihat mobil BMW hitam
yang tadi mengantarku,aku hanya mendengar suara mobilnya semakin menjauh dari
tempatku berdiri.
***
”kombanwa...”sapa orang berpakaian jas rapi dengan dasi warna
kremnya.
”kombanwa,maaf cari siapa
ya...?”tanya wanita tua dari dalam rumah kayu itu.”minamotonya ada,saya mau
cari minamoto?”balas lelaki itu.”ah so!chotto
o-machi kudasai.”kata ibu tua itu sambil pergi meninggalkan lelaki
itu.seorang laki-laki muda datang menghampiri lelaki berpakaian rapi itu.”sumimasen,anda siapa ya...?”tanya
laki-laki tuan rumah.”minamoto,ini aku...yano”kata lelaki itu.”yano...kau bukan
yano,yano sudah pergi...”kata minamoto lirih.”iya aku yano,bolehkah aku
duduk...?”tanyanya.”oh doozo...” katanya.”arigatou,ceritanya panjang,bagaimana
keadaan natsumi sekarang?”tanyanya lagi.”natsumi baik-baik saja,maukah kau
menceritakanya padaku?”tanya minamoto.”baikalah...”
***
”pagi pak...”kataku sambil menunduk menghormati orang yang bernama yano
yang selalu dihormati diperusahaan kami.”kau sekertarisku kan...?”tanyanya.”iya
ada apa pak?”tanyaku halus.”yui...siapkan mobil...kau temani aku...”aku hanya
bisa terdiam mendengarkan perkatannya,kami hanya pergi berdua,aku sedikit tidak
mengerti,kenapa dia bisa mengajakku ke SMA ku dan yano...”kau tau,aku akan
membuang semua kenangan yang ada dalam pikiran ku...karena tak ada tempat lagi
bagiku”katanya setengah bebisik.”maksudmu...?”sejenak aku mulai berpikir...”kau
turun sekarang....”apa maksudnya ini...aku tidak mengerti apa yang ada
dipikiran bapak direktur yano saat ini.”hallo...yui mobilku bawa kamu saja aku
sekarang sedang berada di SMA ku yang dulu...”terdengar samar-samar suaranya
dari telepon.”ayo ikut aku...”katanya sambil menghetikan bis.”kau duduk
disini...”tawarnya.”tapi pak,nanti kekasih bapak marah...”elakku.”aku hanya
ingin membuang ingatan orang yang dulu pernah kucintai...”katanya lirih.ada apa
dengan perasaanku,mengapa aku pernah mengalami hal seperti ini...yano...mengapa
aku teringat padanya...tit...tit...tit...tit...suara handphone berbunyi “gomenasai...anone....” kataku lirih.”oh
tidak apa-apa,aku juga minta maaf,handphoneku juga berbunyi...”balasnya.
”yano...bagaimana dengan pesta
pertunangan kita....aku tak habis pikir
dengan keputusan mu untuk bertunangan dengan ku...dengan sangat mendadak pula”sms
seseorang dari handphone yano.
”natsumi...bagaimana kau tunangan
denganku kan..”sms dari minamoto.yano dan aku mulai mengetik sms balasan.
”maaf,aku nggak tau,...”balasku lewat sms.”kau tahu...aku akan berusaha
melupakan seseorang yang dulu telah masuk dikehidupanku...kau tidak mau
turun?”katanya memecah lamunanku.”oh ya...,kita mau kemana?”sepertinya aku
pernah mengalami kejadian ini..”kita mau check in dihotel”katanya sedikit
bergurau.kami hanya duduk di pantai,kadang kami sempat bergurau,main air,sampai
basah semua...rasanya ini bukan direktur yang aku kenal,yang ini lebih
menyenangkan...kenapa wajahnya begitu mempesona,mengapa aku jadi sedikit
gugup...”hai mengapa kau melihatku terus...?”tanya yano.”maaf pak..”aku
berdiri,ingin rasanya pergi meninggalkannya,tapi tarikanya yang kuat membuat
aku jatuh dipelukannya.”jangan panggil aku bapak,aku masih muda...”bisiknya
ditelingaku.aku lepaskan pelukannya dan aku pergi meninggalkannya tanpa sempat
mengucapkan sepatah kata pun.
***
Siang hari dimana sejam lagi pesta pertunangan direktur yano dengan
perempuan yang kemarin memergoki aku sedang duduk berdua dengan yano di sebuah
taman di perusahaan kami.”kau tau natsumi,tadi malam orang yang mengaku-ngaku
yano datang ke rumahku”kata minamoto sewaktu perjalanan menuju toko
perhiasan.”kau bilang yano...”kataku penasaran.”iya...”jawabnya.”yano masih hidup...”yano...kemarin
yano,kenapa kau tidak bilang dari kemarin...”seruku.”aku bilang padanya kalau
kau akan menikah denganku...”itu yano,bukan yano sudah mati...”oh ya dia juga
cerita,pada saat kecelakaan itu ada yang mencuri tas kecilnya,paspor,KTP,uang,semuanya
hilang dan dia harus menunggu pesawat keberangkatan berikutnya,dan katanya dia
melihatmu menangis memanggil-manggil namanya,tapi dia tidak ingin menemuimu
karena...”hening...”karena apa?”potongku.”aku nggak habis pikir benar saja dia
ingin melupakan kenanganku bersamanya karena kau ,kau tau aku tidak bisa
melupakannya tapi mengapa kau katakan kita ingin menikah,padahal aku anggap kau
sebagai kakakku sendiri...kau jahat aku benci padamu!”gertak hanya itu yang
bisa aku katakan padanya,aku sedih...air mata mulai keluar dari
persembunyian...aku berlari dan terus berlari menuju pesta pertunangan
yano...aku tidak tahu apa yang aku lakukan tapi aku hanya ingin dia tahu kalau
aku belum melupakanya dan akan aku tagih janjinya padaku,kalau dia akan
melamarku setelah 10 tahun...dan lihat yano kau sekarang telah menjadi orang
yang sukses...itu pasti kata-kata yang keluar pertama dari mulutku didepanmu
yano...tap...tap suara langkah kaki ku mendekati tempat pertunangan antara yano
dan yumi nama wanita itu.”yano....”teriakku sekeras mungkin.dia menutup jari
telunjuknya dan berkata setengah berbisik kepadaku,”suuut...diam apa kau mau
merusak semuanya?”dan dia menarik tanganku,untuk pergi ke suatu tempat,aku
melihat wajah yumi yang memerah dan kelihatannya dia sangat marah dengan
kedatanganku ke pesta pertunangannya yang kacau gara-gara aku.”kau mau ajak aku
kemana?”tanyaku,dan dia melepas tanganku,lalu dia mengengam tanganku lebih
erat,sakit rasanya tanganku,tapi...
***
Mungkin tempat yang sepi,sunyi,jauh dari orang yang mengenal kami...tempat
yang baik bagi kami untuk mengeluarkan kata-kata yang ada dalam hati...sejenak
aku mulai memikirkan kata-kata yang akan aku utarkan
kepadanya.hening...”mengapa kau tidak bilang...”kataku membuka pecakapan...tapi
dia hanya mendengarkan musik dari I-PODnya.”kenapa kau menikah dengannya,kau
membohongi aku...”seruku,tapi masih tidak ada tanggapan darinya,dia hanya
mendengarkan musik yang aku sendiri tidak tahu apa yang didengarkanya,”apa kau
tidak mendengarkanku...”seruku sambil mengoyang-goyangkan badanya.”aku
dengar,kau bilang aku membohongiku,kau
yang menghianatiku,mengapa kau mau menikah dengan minamoto?”tanyanya tegas
menusuk hatiku...”lihatlah sinar itu...”kataku sambil mengacungkan sebuah sinar
kembang api yang di nyalakan oleh keluarga yang sedang berlibur di pantai
ini.”kau tahu aku suka sekali sinar...shine
we are...”kataku terputus,dilanjutkan olehnya”love...”katanya”you know I cannot forget you,i always refuse its
invation,I do not want to marry with him I
am ONLY wishing marry with you...tapi
kau sudah mati...mengapa kau menghilang...aku sangat sedih ketika aku dengar
tentang kematianmu...tapi kini kau telah kembali...”kataku tak terasa air mata
talah membasahi wajahku...”Really...?” katanya
setengah berbisik. “ya...”kataku lirih.”will you merry with me?”tanya lirih.”ya...”jawabku,dan mendadak
ciuman pu melesat bagai angin...kami pulang ke pesta,terlihat diwajah mereka
kecemasan,”aku pulang ma,pa ,tante,yumi,maaf aku tidak bisa melangsungkan
pertunangan ini karena aku sudah menemukan cintaku...”jelasnya,”tidak bisa,aku
mencintaimu,kau perebutunagan orang!”gertaknya.”sudah yumi...kalau kau tak mau
kami pergi,ma...pa...kalau tidak mau menikahkan ku denganya aku akan
pergi...”gertak yano...aku memilih untuk diam,membisu....”jangan
pergi...”teriak ibu yano.”baiklah yano akan ku nikahkan kau dengannya...”seru
ayahnya.
***
Hari yang kami tunggu-tunggu,aku menikah dengan yano...dan pada saat dia
melamarku dia terpeleset gara-gara kulit pisang yang dia makan sendiri...dan
itu pertanda apa ya...?aku juga tidak mengerti mengenai hal itu,dan minamoto
juga mengerti apa pilihan yang terbaik untukku...walaupun dia tidak merestui
hubungan kami tapi akhirnya dia mengalah demi cintanya padaku,dan itulah
kisahku...dan ingatlah janganlah kalian melupakan cinta...walaupun orang yang
kita cintai menghilang jauh melesat entah kemana...tetaplah cintai dia...
#ini sebuah cerpen yang aku buat waktu SMA . Bahasanya si masih kurang, namun kerinduan akan masa-masa SMA yang setiap hari membuat cerpen adalah sesuatu sekali. :D membuatku tak henti bermimpi dan mewujudkan mimpiku..
Categories
Cerpen
Langganan:
Postingan (Atom)